Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama,
menyebut sungai di ibu kota kini bersih dari sampah berkat kinerja
petugas dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta serta pekerja penanganan
prasarana dan sarana umum (PPSU).
Basuki menjelaskan, sungai bersih bukan karena program Jakarta
Emergency Dredging Initiative (JEDI) seperti yang dikatakan oleh bakal
calon gubernur, Anies Baswedan.
"Pak Anies, mungkin karena dia bukan petahana dia enggak ngerti,
bahwa yang membersihkan dan menjaga sungai itu karena kami buat program
PPSU dan petugas UPK (unit pelaksana kerja) Badan Air Dinas Kebersihan,
mereka yang tungguin (mengawasi sungai)," kata Basuki, di Balai Kota DKI
Jakarta, Senin (3/10/2016).
Selain itu, lanjut dia, Pemprov DKI Jakarta telah membuat sistem
serta mengintegrasikan seluruh sungai di ibu kota dengan program Jakarta
Smart City. Sehingga kebersihan sungai dapat terus diawasi.
Sama halnya seperti jalanan di Jakarta. Ia mengaku kini lebih mudah mengawasi pengerjaan berbagai program.
"Enggak ada cerita Foke (mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo) yang bikin jalan atau aspal gitu loh. Karena kami beli street sweeper
(penyapu jalan) lebih banyak untuk menyedot debu jalan. Makanya saya
kira Pak Anies mungkin dia enggak dapat informasi yang benar," kata
Basuki.
Sebelumnya Anies mengatakan sungai bersih di Jakarta merupakan
inisiasi Foke dengan program Jakarta Emergency Dredging Initiative
(JEDI). Proyek ini dilakukan secara bertahap dan dibagi dalam tujuh
paket pengerjaan.
Dari tujuh paket itu, tiga paket dikerjakan Pemprov DKI, dua oleh
Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) dan dua lainnya
oleh Cipta Karya melalui bantuan dana Bank Dunia.
"Waktu kami dorong (warga) Bukit Duri atau Pasar Ikan (relokasi), kok marah-marah? Itu program JEDI loh, mengeruk dan memperdalam Pasar Ikan, itu program JEDI juga " kata Basuki.
0 comments:
Post a Comment